diversifikasi produk kilang melalui biofuel akan membantu mengurangi impor bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Indonesia semakin serius mengembangkan energi ramah lingkungan dengan memanfaatkan minyak jelantah (used cooking oil/UCO) sebagai bahan baku bioavtur. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sedang menguji produksi bioavtur di Kilang Cilacap. Jika berhasil, produksi ini akan diperluas ke kilang lainnya.
Rencana Pengembangan:
KPI berencana memperluas produksi bioavtur ke Kilang Plaju dan Dumai, yang lebih dekat dengan sumber bahan baku. Investasi untuk pengembangan bio refinery diperkirakan mencapai 600-800 juta dollar AS. KPI juga akan menggandeng kolektor minyak jelantah sebagai mitra untuk memastikan rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan.Potensi Besar:
Dengan meningkatnya kebutuhan energi hijau di industri penerbangan global, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam produksi bioavtur di Asia Tenggara. Selain itu, diversifikasi produk kilang melalui biofuel akan membantu mengurangi impor bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
“Dengan produksi bioavtur berbasis minyak jelantah dan limbah sawit, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri bahan bakar hijau di kawasan,” ujar Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI.
Credit :
Penulis : Daniel Bintang
Komentar